Cara Berhijab Muslimah pada Zaman Rasulullah



Pada zaman sekarang ini,  sebgai seorang muslilmah kita dihadapkan dengan begitu banyak variasi bentuk jilbab atau hijab. Dari yang hijab mini sampai hijab syar'i semua sudah tersedia di pasaran.
Dengan adanya hal tersebut terkadang muncul di pemikiran kita akan kwalitas iman masing - masing yang menggunakan hibab tersebut. Ada yang mempunyai kwalitas iman yang tinggi disertai dengan hijab syar'i nya, ada juga yang menggunakan hijab berukuran sedang dengan kwalitas iman yang sedang - sedang saja. Bahkan ada banyak juga muslimah yang tidak berhijab dengan alasan belum siap, dengan berbagai alasan mereka menolaknya. Salah satunya dengan alasan harus hatinya dulu yang di hijabi. Begitulah muslimah di zaman sekarang ini, di tengah berbagai macam banyaknya model hijab yang ada di pasaran, yang tentunya banyak yang simpel, modis, nyaman dan tidak merepotkan namun banyak sekali muslimah yang bersikap menolak untuk berhijab . Sangat di sayangkan yaa.

Namun,  di tengah permasalahan tersebut kita bisa mungkin bisa belajar dari para muslimah terutama sahabat pada zaman Rasulullah ketika mereka di wajibkan untuk berhijab. Dengan hal tersebut kita bisa jadikan instropeksi diri sekaligus memperbaiki cara dan sikap kita dalam berhijab. Denagn begitu kita bisa menjadi muslimah seutuhnya dan tentunya mendapat ridho Alllah SWT .. Aminnn.

Oleh sebab itu, dalam bahasan kali ini marilah kita mencoba mencermati sebagian kecil dari sikap para sahabat nabi terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya.

Sesungguhnya para sahabat radhiyallahu ajma’in telah ditaqdirkan Allah Ta’ala menjadi cermin manusia terbaik dalam hal ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Cermin manusia terbaik dalam hal cara memahami dan mengamalkan Islam. Maka menjadi hal yang sangat penting bagi kita untuk menelaah dan meneladani perihidup para sahabat nabi dalam menjalankan agama yang mulia ini.

Imam Malik rahimahullah berkata, “Tidak akan baik akhir dari umat ini kecuali kembali berdasarkan perbaikan yang dilakukan oleh generasi pertama”. Oleh sebab itu, dalam bahasan kali ini marilah kita mencoba mencermati sebagian kecil dari sikap para sahabat nabi terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan jilbab kedadanya..
(QS. An-Nuur:31).


Ayat tersebut menjelaskan tentang perintah untuk menutup aurat bagi wanita muslimah. Tentang ayat tersebut, Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits yang menggambarkan saat-saat setelah turunnya ayat perintah menutup aurat yang pertama, yaitu Surat An-Nuur ayat 31: “Bahwasannya ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Ketika turun ayat ‘..dan hendaklah mereka menutupkan “khumur” –jilbab- nya ke dada mereka..’ maka para wanita segera mengambil kain sarung, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Bukhari)


Lihatlah semangat yang ada dalam diri wanita muslimah kala itu untuk tunduk dan patuh kepada apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Para wanita muslimah yang mendengarkan perintah tersebut dimana saja mereka berada segera melaksanakan perintah menutup hijab tanpa berpikir panjang dan bertanya tentang alasannya, bahkan disebutkan pula bahwa sampai-sampai mereka tidak tahu apabila sedang berjalan ke depan atau belakang. Mereka tidak punya waktu untuk memodifikasinya karena memang hal tersebut adalah langsung dari Allah. Tidak ada diantara wanita muslimah tersebut yang mengatakan tidak siap seperti yang sering menjadi alasan wanita pada zaman sekarang.

Kita juga bisa memperhatikan bagaimana cara berhijab mereka. Dalam hadist disebutkan mereka merobek sebuah kain sarung dan menjadikannya sebagai hijab. Tentunya kita bisa lihat dari ukuran sebuah sarung. Besar dan lebar bukan?? Yaa, mereka menggunakan hijab sesuai yang diperintahkan, yaitu sebuah hijab yang menutup dada dengan sempurna. Dengan demikian hal tersebut bisa dijadikan pelajaran agar kita bisa mencontohnya. Hilangkan segera alasan untuk tidak berhijab, setelah berhijab kita pun memilih hijab yang syar'i. Dengan demikian kita bisa menjadi muslimah yang seutuhnya. Amiinn.
Wallahu'alam

Comments

Post a Comment

Tinggalkan Komentar anda

Popular posts from this blog

Membuat Mainan Anak dari Daun Singkong

Dari rumah Gubuk sampai Rumah Bambu Elegan Nan Mewah

Variasi Senyum dan Macam-Macamnya